SUMBER - SUMBER RADIASI LINGKINGAN
SUMBER - SUMBER
RADIASI LINGKUNGAN
PENGERTIAN RADIASI
A. RADIASI ALAMI
Radiasi ini sudah ada sejak alam ini terbentuk atau sejak alam ini lahir. Secara garis besar, radiasi dikelompokan menjadi 2 bagian;
1. Radiasi Ekstra Teresterial
Radiasi ini
disebut juga radiasi kosmik, yaitu radiasi yang berasal dari luar angkasa. Banyak peneliti
mempelajari radiasi kosmik dengan penggunaan balon udara yang membawa detektor
radiasi hingga suatu tempat yang sangat tinggi menunjukan bahwa intensitas
radiasi mengalami peningkatan sebanding dengan semakin tingginya posisi
pengukuran. Studi menunjukan bahwa radiasi dari angkasa luar terdiri atas dua macam,
yaitu radiasi kosmik primer dan sekunder.
Radiasi kosmik primer selanjutnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: radiasi kosmik galaksi, radiasi yang terperangkap dalam medan magnet bumi dan radiasi kosmik dari matahari.Radiasi kosmik galaksi berasal dari energi yang dipancarkan oleh bintang-bintang yang ada di alam. Radiasi ini juga bisa berasal dari ledakan supernova yang terjadi di luar angkasa yang berjarang puluhan tahun cahaya dari bumi yang sebagian besar berupa partikel bermuatan positif. Sinar kosmik terdiri atas radiasi dalam bentuk proton (87%), partikel-α (12%), dan lain-lain (1%).
Pada saat
partikel bermuatan listrik itu mendekati bumi, sebagian sinar itu ada yang
terperangkap oleh medan magnet bumi. Kira-kira 30% sinar kosmik primer
terperangkap oleh medan magnet bumi dan membentuk sabuk radiasi yang disebut sabuk
radiasi Van Allen.
Radiasi ini
dinamakan radiasi yang terperangkap dalam medan magnet bumi. Radiasi yang
terperangkap oleh medan magnet bumi membentuk dua sabuk radiasi elektron dan radiasi
proton yang dapat diamati pada tempat yang sangat tinggi. Sabuk pertama terjadi pada ketinggian 1000
km dan membentang 30° lintang utara hingga 30° lintang selatan. Intensitas
radiasi pada sabuk meningkat dengan bertambahnya ketinggian hingga mencapai
ketinggian 3000 km.
Sabuk kedua
terbentuk mulai ketinggian 12000 km dan mencapai maksimal pada 15000 km. Sabuk
ini membentang dari 60° lintang utara hingga 60° lintang selatan. Intensitas
pada sabuk sebelah luar ini lebih tinggi dibandingkan dengan sabuk sebelah
dalam. Radiasi
kosmis primer tipe ketiga adalah radiasi kosmik yang dipancarkan oleh matahari.
Ledakan supernova dalam skala yang lebih kecil dapat juga terjadi pada matahari
dalam sistem tata surya.
2. Radiasi Teresterial
Sumber-sumber radiasi alam yang berada di permukaan bumi berasal dari bahan-bahan radioaktif alam disebut radionuklida primordial. Bahan unu dapat ditemukan dalam lapisan tanah ataupun batu, air serta udara. Radiasi yang dipancarkan oleh radionuklida primordial ini disebut radiasi teresterial. Radiasi yang berasal dari mineral-mineral yang ada di bebatuan dan didalam tanah sering juga dinamakan radiogeologi.
Mineral uranium
terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama batuan asal
seperti granit dengan kadar 3-4 gram dalam 1 ton batuan. Di alam dapat
ditemukan berbagai jenis mineral uranium, antara lain autanit, pikblenda, gumit
dan uranofan. Kadar uranium dalam batuan granit relatif paling tinggi bila
dibandingkan dengan kadar dalam batuan beku lainnya.
Mineral uranium
yang terdapat dalam batuan mudah dikenali karena sifat-sifat fisiknya yang khas
antara lain:
- Uranium beserta anak luruhnya
bersifat radioaktif yang mampu memancarkan radiasi-α, radiasi-β, radiasi-γ sehingga keberadaannya dapat dipantau menggunakan alat ukur radiasi.
- Dalam deret peluruhannya uranium juga
menghasilkan gas radon yang terlepas ke dalam udara, yang mengandung
uranium terdapat gan radon dengan kadar yang telatif lebih tinggi
dibandingkan kadarnya dalam udara pada umumnya. Keberadaan gas radon ini
sangat mudah dikenali menggunakan alat ukur radiasi.
- Oksidasi alam dari uranium mempunyai
warna hijau kekuning-kuningan dan coklat tua yang mencolok sehingga mudah
dikenali.
- Apabila disinari dengan sinar ultra
ungu, uranium akan mengeluarkan cahaya pluoresensi yang sangat indah dan
mudah dikenali.
Deret peluruhan
dari unsur radioaktif alam ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
- Deret uranium (U) dimulai dari ²³⁸U
dan berakhir pada timah hitam ²⁰⁶Pb yang stabil. Deret ini jugs disebut
deret (4n+2) karena nomor massa dari unsur-unsur radioaktif yang terdapat
dalam deret ini habis dibagi 4 dengan sisa 2.
- Deret thorium (Th) mulai dari ²³²Th dan
berakhir ²⁰⁸Pb yang stabil. Disebut juga deret 4n karna nomor massa
unsur-unsur radioaktif yang terdapt dalam deret ini selalu habis dibagi 4.
- Deret aktinium, dimulai dari ²³⁵U dan
berakhir pada ²⁰⁷Pb yang stabil. Deret ini juga disebut deret (4n+3) karna
unsur-unsur radioaktif anak luruh yang dihasilkan bernomor massa habis
dibagi 4 dengan sisa 3.
B. RADIASI BUATAN
Unsur - unsur radioaktif buatan ini dapat terbentuk melalui proses fisi, proses aktivasi, maupun trensfusi inti lainnya. Selain itu radiasi buatan juga dapat berasal dari sumber lain seperti pesawat sinar-X dan akselerator.
1. Unsur Radioaktif Hasil Fisi
Proses ini adalah
reaksi inti dimana atom berat pecah menjadi inti-inti atom yang lebih ringan.
Reaksi ini pertama kali ditemukan oleh Otto Hahn dan Fritz Strassmann
pada 1938, mereka melakukan penelitian di Institut Kaisar Wilhelm,
Jerman. Dengan cara menembaki unsur berat ²³⁵U dengan partikel neutron
berenergi termik.
Reaksi yang ditemukan oleh Otto Hahn dan Fritz Strassmann merupakan reaksi pembelahan inti atom, karena reaksinya melibatkan inti atom maka reaksi itu disebut reaksi nuklir. Reaksi bembelahan ini sangat berbeda dengan reaksi kimia yang sudah dikenal pada saat itu. Pada reaksi kimia biasa, reaksi terjadi antara unsur-unsur kimia dan unsur-unsur yang bereaksi masih bisa ditemukan pada senyawa hasil reaksi.
Perbedaan reaksi
kimia dan reaksi nuklir antara lain:
Reaksi kimia
- Jumlah atom sebelum melakukan
reaksi dan setelah melakukan reaksi selalu tetap.
- Panas yang dihasilkan relatif
kecil
- Tidak ada massa atom yang
hilang
- Reaksi kimia menghasilkan senyawa baru tetapi tidak menghasilkan atom baru
Reaksi nuklir
- Jumlah atom yang dihasilkan
setelah dan sebelum reaksi berbeda
- Panas yang dihasilkan jauh
lebih besar
- Terjadi pemusnahan sebagian
massa atom
- dihasilkan atom baru yang
bersifat radioaktif
Reaksi nuklir
yang ditemukan oleh Hahn dan Strassmann hanya terjadi apa bila dilakukan
penembakan ²³⁵U dengan neutron termik. Reaksi ini akan berhenti sendiri jika
penembakan itu duhentikan. Namun jika diperhatikan bahwa reaksi fisi itu juga
disertai pemancaran 2 – 3 buah neutron baru maka neutron tersebut seharusnya
dapat dipakai untuk melangsungkan reaksi fisi berikutnya.
Masalah yang
timbul dalam mengusahakan reaksi fisi berantai adalah neutron yang dipancarkan
inti ²³⁵U dalam proses fisi masih
berenergi tinggi, padahal neutron yang diperlukan untuk melangsungkan reaksi
fisi adalah neutron tekmik. Oleh sebab itu upaya yang ditunjukan untuk memperlambar
neutron agar menjadi neutron termik yang dapay dipakai dalam fisi beratai.
Reaksi fisi terkendali pertama kali ditemukan olehsekelompok peneliti yang dipimpin oleh Enrico Fermi pada 2 Desember 1942 di Pusat Penelitian Nuklir, Chicago, AS. Reaksi fisi terkendali pertama kali ditemukan olehsekelompok peneliti yang dipimpin oleh Enrico Fermi pada 2 Desember 1942 di Pusat Penelitian Nuklir, Chicago, AS. Untuk mendapatkan reaksi berantai, Fermi menggunakan fasilitas yang disebut tumpukan atom yang terdiri atas balok-balok grafit. Dalam balok dipasang batang-batang uranium alam dan beberapa batang kendali yang dibuat dari bahan cadmiun.
Dalam
berkembangannya, istilah tumpukan atom berganti nama menjadi reaktor nuklir
yang kita kenal hingga saat ini. Reaktor nuklir pada prinsipnya hanyalah tempat
reaksi nuklir berantai yang terkendali. Hal ini dapat dilakukan karena didalam
teras reaktor terdapat batang kendali yang berkerja menyerap neutron karna
kelebihan jumlahnya.
2. Unsur Radioaktif Hasil Aktivasi
Proses aktivasi
adalah proses tertembaknya inti atom bahan oleh neutron sehingga bahan yang
semula tidak radioaktif berubah sifat menjadi radioaktif dan mampu memancarkan
radiasi. Dalam reaktor nuklir proses aktivasi dapat terjadi sebab didalam teras
reaktor nuklir terjadi reaksi fisi yang melepas neutron. Neutron-neutron hasil
Fisi ini selanjutnya dapat melakukan aktivasi terhadap bahan-bahan struktur
yang digunakan dalam teras reaktor seperti kelongsong bahan bakar, bahan
penahan radiasi, tangki reaktor, bahan reflektor, batang kendali, bahan
moderator dan lain-lain.
Aktivasi Neutron
terjadi juga terhadap bahan-bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam air
pendingin primer untuk maksud maksud tertentu. Aktivasi Neutron juga terjadi
pada beberapa gas yang terlarut dalam air pendingin primer tetapi pada umumnya
radionuklida yang dihasilkannya waktu paruh sangat pendek.
Proses aktivasi
yang dilakukan manusia antara lain adalah dalam proses prosuksi radioisotop di
dalam reaktor nuklir. Dalam reakton ini neutron-neutron yang dipancarkan oleh
proses fisi sebagaimana dimanfaatkan untuk prosuksi radioisotop.
Aktivasi neutron dalam lingkup yang lebih kecil dipakai juga untuk menganalisis bahan dengan teknik “Analisis Aktivasi Neutron” (AA). Dari proses ini dihasilkan sempel radioaktif yang mampu memancarkan radiasi. Teknik AAN mampu mengenali unsur unsur kelumit dalam sampel orde ppm (bagian per juta) bahkan untuk beberapa kausu mampu hingga orde ppb (bagian per miliar). Teknik AAN memegang peran penting dalam penentuan kuantitas dengan ketelitian yang sangat tinggi, misal penentuan kadar bahan pengotor (dopan) dalam pembuatan bahan semi konduktor.
Terima kasih...
Komentar
Posting Komentar